Sumber foto : www.paramountglobal.com
Bagi para expertis di industri skincare, salah satu faktor krusial yang tidak boleh diabaikan adalah packaging produk. Di tahun 2024, packaging tidak lagi hanya berfungsi sebagai pelindung dan elemen estetis, tetapi juga sebagai representasi dari nilai-nilai merek, inovasi teknologi, serta komitmen terhadap keberlanjutan.
Berdasarkan artikel berjudul "Package design as a branding tool in the cosmetic industry: consumers’ perception vs. reality" yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, kemasan produk memiliki peran signifikan dalam menarik perhatian konsumen, memengaruhi keputusan pembelian, serta berfungsi sebagai sarana komunikasi merek. Sekitar 73% keputusan pembelian dibuat langsung di titik penjualan. Daya tarik visual dan estetika kemasan yang efektif membantu konsumen dalam proses memilih produk. Desain dan pemasaran merupakan dua elemen yang tak terpisahkan. Desain yang menarik mampu membedakan suatu merek dari yang lain, serta membentuk persepsi tertentu di benak konsumen.
Tren ini dipicu oleh perubahan sikap konsumen yang semakin sadar akan dampak lingkungan. Mereka lebih memilih produk yang menggunakan kemasan ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang, biodegradable, atau refillable yang dapat mengurangi jejak karbon dan limbah plastik. Selain itu, inovasi teknologi dalam desain kemasan, seperti airless pump dan fitur interaktif menggunakan kode QR atau augmented reality (AR) juga menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan pengalaman pengguna yang lebih modern dan informatif.
Inovasi kemasan dengan teknologi airless pump menjadi salah satu tren yang paling dominan. Teknologi ini tidak hanya memberikan kenyamanan dalam penggunaan, tetapi juga melindungi produk dari oksidasi dan kontaminasi udara, sehingga meningkatkan masa pakai produk. Airless pump menjadi solusi ideal untuk produk dengan bahan aktif yang rentan terhadap paparan udara, seperti vitamin C atau retinol.
Selain inovasi airless pump, kemasan refillable juga semakin populer di mana produk skincare seperti toner, lotion, dan pembersih wajah kini banyak ditawarkan dalam bentuk kemasan isi ulang, yang memungkinkan konsumen untuk membeli refill tanpa harus membuang kemasan utama. Hal ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan konsumen opsi yang lebih hemat dalam jangka panjang.
Perkembangan tren ini juga dapat dilihat dari desain packaging yang minimalis namun elegan. Elemen-elemen seperti warna netral (putih, pastel, dan abu-abu) dominan dalam menciptakan tampilan yang bersih dan modern. Kemasan yang tampak simpel ini menyampaikan pesan bahwa produk tersebut berfokus pada kualitas dan efektivitas. Selain desain minimalis, detail mewah seperti kaca frosted atau matte, cetakan emboss, dan aksen logam seperti emas atau perak menjadi elemen penting dalam menciptakan kesan premium. Penggunaan material seperti kaca dengan sentuhan matte memberikan kesan yang lebih berkelas, cocok untuk produk-produk high-end seperti serum anti-aging atau pelembap premium.
Bagi para expertis, memahami tren packaging sangat penting untuk menjaga relevansi dan daya saing di pasar yang semakin kompetitif. Packaging yang cerdas dan berkelanjutan kini tidak hanya sekadar pembungkus produk, tetapi juga berperan sebagai bagian integral dari strategi pemasaran. Desain kemasan yang inovatif mencerminkan kualitas dan komitmen brand, baik terhadap konsumen maupun terhadap lingkungan. Dengan packaging yang tepat, brand tidak hanya mampu menarik perhatian visual, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam mengenai nilai-nilai perusahaan, seperti keberlanjutan, inovasi, dan tanggung jawab sosial. Packaging yang cerdas juga memberikan pengalaman berbeda bagi konsumen, memperkuat loyalitas brand, serta membangun citra positif di mata pasar.