Apakah Retinol Selalu Menjadi Jawaban?
Berapa banyak pasien Anda yang mengeluhkan iritasi, kemerahan, atau kulit kering setelah menggunakan Retinol? Bagaimana jika ada solusi anti-aging yang lebih mild, tetapi tetap efektif?
Kini ada alternatif alami yang tidak kalah poten dari Retinol. Bakuchiol! Senyawa aktif yang berasal dari tanaman Psoralea corylifolia (Babchi plant) dan terbukti memiliki efek anti-aging, antioksidan, anti-inflamasi, serta pencerah kulit, tanpa risiko iritasi seperti Retinol.
Bagaimana Bakuchiol bekerja pada kulit?
- Meningkatkan produksi kolagen untuk mengurangi kerutan dan garis halus.
- Mengurangi inflamasi, membantu pasien dengan kulit sensitif dan rentan berjerawat.
- Menghambat enzim penyebab penuaan dini, menjaga elastisitas kulit lebih lama.
- Menjaga skin barrier, melindungi dari polusi dan radikal bebas.
- Aman untuk kulit sensitif dan dapat digunakan pagi & malam tanpa risiko sensitivitas UV.
Studi klinis menunjukkan bahwa penggunaan Bakuchiol secara rutin mampu mengurangi tanda-tanda penuaan, meningkatkan elastisitas kulit, serta meratakan warna kulit secara signifikan. Keunggulan ini diperoleh tanpa menimbulkan efek iritasi yang umum terjadi pada Retinol.
Dari segi stimulasi kolagen, Bakuchiol terbukti mampu meningkatkan produksi kolagen I, III, dan IV sehingga menjadikannya pilihan unggulan untuk menjaga kekencangan dan elastisitas. Efeknya terhadap skin barrier juga lebih baik dibandingkan Retinol, memberikan perlindungan ekstra terhadap faktor lingkungan yang mempercepat penuaan.
Selain itu, Bakuchiol memiliki keunggulan dalam menjaga hidrasi kulit. Dengan kemampuannya meningkatkan ekspresi Aquaporin-3 yang berperan dalam retensi air di kulit, Bakuchiol membantu menjaga kelembapan lebih optimal dibandingkan Retinol, sehingga kulit tetap terhidrasi tanpa mengalami kekeringan atau pengelupasan.
Banyak dokter kecantikan mulai beralih ke Bakuchiol karena sifatnya yang lebih mild dan aman untuk semua jenis kulit, termasuk pasien dengan kulit sensitif dan berjerawat. Keunggulan lainnya adalah keamanannya bagi ibu hamil dan menyusui, yang sebelumnya harus menghindari penggunaan Retinol. Fleksibilitasnya dalam berbagai formulasi skincare, seperti serum, pelembap, sunscreen, dan produk anti-aging lainnya, membuatnya semakin diminati sebagai solusi perawatan kulit yang inovatif.
Sebuah studi kasus dari dr. Sarah, dokter kecantikan di Jakarta, menunjukkan bagaimana Bakuchiol membawa perubahan signifikan di kliniknya. Setelah mulai merekomendasikan produk DKE yang mengandung Bakuchiol kepada pasien, tingkat kepuasan pasien meningkat secara drastis. Mereka mendapatkan manfaat anti-aging tanpa mengalami efek samping iritasi, yang sering menjadi kendala dalam penggunaan Retinol.
Sebagai dokter kecantikan, menghadirkan solusi perawatan terbaik bagi pasien tentu menjadi prioritas utama. Bakuchiol bisa menjadi bahan aktif unggulan dalam perawatan anti-aging yang lebih aman dan efektif.
Jika Anda ingin merasakan langsung manfaatnya, kami menyediakan kesempatan eksklusif untuk berkonsultasi bersama expert di DKE mengenai penggunaan cosmeceutical yang mengandung Bakuchiol dalam praktik klinis Anda.
Jangan lewatkan peluang ini untuk menjadi pionir dalam revolusi anti-aging berbasis ilmu pengetahuan, menghadirkan perawatan kulit yang lebih inovatif dan ramah bagi semua pasien. Feel free to ask ya dok!
Referensi:
Adhau et al. 2020. Bakuchiol: A Retinol Like Structure In The Field of Cosmetics. International Journal of Advance Study and Research Work (2581-5997)/ Volume 3/Issue 7/July 2020
Chauduri, RK. Bojanowski, K. 2014. Bakuchiol: A Retinol-like Functional Compound Revealed By Gene Expression Profiling And Clinically Proven To Have Anti-aging Effects. International Journal of Cosmetic Science, 2014, 1–10.
Labbe, C., Faini, F., Coll, J. et al. 1996. Bakuchiol derivatives from the leaves of Psoralea glan dulosa. Phytochemistry 42, 1299–1303.
in Education
DIVA
20 May, 2025