Skincare Overclaim: Hindari Perangkap Janji Palsu!
22 Oktober, 2024 oleh
Skincare Overclaim: Hindari Perangkap Janji Palsu!
DIVA
 

    Dalam beberapa tahun terakhir, produk perawatan kulit (skincare) telah menjadi bagian penting dari rutinitas kecantikan banyak orang. Kesadaran akan pentingnya perawatan kulit terus meningkat, sehingga banyak merek berlomba-lomba menawarkan produk dengan klaim yang menggoda. Namun, tidak semua klaim tersebut didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Bahkan, beberapa produk menggunakan overclaim atau janji berlebihan yang bisa menyesatkan konsumen.

    Menurut penelitian dari Journal of Dermatological Science (2022), lebih dari 35% produk skincare di pasaran mengandung klaim yang tidak sepenuhnya didukung oleh penelitian ilmiah atau uji klinis yang memadairena itu, penting bagi konsumen untuk memahami cara menghindari produk yang menggunakan overclaim ini.

    Overclaim dalam dunia skincare terjadi ketika sebuah produk mengklaim manfaat yang jauh melebihi kemampuan sebenarnya tanpa bukti ilmiah yang cukup. Contoh umum dari overclaim adalah janji perubahan drastis dalam waktu singkat, seperti “Menghilangkan kerutan dalam 3 hari.” Klaim ini mungkin terdengar menarik, tetapi jarang didasarkan pada realitas atau uji klinis yang bisa diverifikasi.

    Penelitian yang dilakukan oleh Journal of Cosmetic Dermatology (2021) menunjukkan bahwa banyak produk anti-aging yang mengklaim hasil cepat justru memberikan harapan yang tidak realistis kepada konsumen, dengan efek jangka pendek yang biasanya bersifat sementara, bukan perubahan signifikan .

    Overclaim Berbahaya?
1. Harapan yang Tidak Realistis
    Konsumen yang terjebak dalam overclaim sering kali merasa kecewa ketika produk tidak memenuhi janji. Studi dari Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology (2021) menunjukkan bahwa 42% konsumen merasa tidak puas dengan produk perawatan kulit mereka karena hasil yang tidak sesuai harapan . Klaim berlebiha bisa menurunkan kepercayaan konsumen pada produk yang mungkin sebenarnya memiliki manfaat, meski tidak sehebat yang dijanjikan.

2. Penggunaan Berlebihan
    Klaim yang terlalu menarik bisa mendorong konsumen untuk menggunakan produk secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan masalah kulit baru, seperti iritasi atau reaksi alergi. Sebuah studi dari American Journal of Clinical Dermatology (2020) menemukan bahwa penggunaan berlebihan produk yang mengandung bahan aktif kuat seperti retinol atau asam hidroksi (AHA/BHA) sering menyebabkan masalah seperti dermatitis kontak .

3. Menjanjikan Hasil instan

   Ketidakamanan Produk yang menjanjikan hasil instan sering kali menggunakan bahan-bahan yang berisiko bagi kesehatan kulit. Beberapa produk yang tidak terdaftar secara resmi atau dipasarkan dengan klaim berlebihan dapat mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti merkuri atau hidrokuinon berlebihan, yang dilarang di banyak negara. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia telah menemukan beberapa kasus produk perawatan kulit yang menggunakan bahan kimia berbahaya demi mendapatkan hasil instan .

4. Menyesatkan Konsumen
    yang kurang memahami ilmu di balik bahan aktif sering kali tertipu oleh istilah teknis atau klaim ilmiah yang tidak valid. Misalnya, frasa seperti “memperbaiki DNA kulit” atau “peremajaan seluler” sering digunakan untuk membuat produk terlihat lebih ilmiah, padahal tidak ada produk topikal yang dapat memberikan efek signifikan pada DNA manusia .


Cara Mengenali Produk yang Overclaim, Waspadai Klaim yang Terlalu Sempurna
    Klaim yang menjanjikan perubahan drastis dalam waktu singkat, seperti menghilangkan kerutan dalam hitungan hari, harus diwaspadai. Proses regenerasi kulit, seperti pengurangan kerutan atau penghilangan bekas jerawat, membutuhkan waktu dan biasanya tidak bisa diperoleh dengan cepat. Menurut penelitian dari Dermatology Research and Practice (2023), rata-rata proses regenerasi kulit memakan waktu 28 hingga 42 hari, tergantung usia dan kondisi kulit .


1. Periksa Bukti Ilmiah
    Produk skincare yaanya didukung oleh penelitian atau uji klinis yang solid. Cari produk yang memiliki referensi dari studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah atau yang uji klinisnya telah dipresentasikan secara publik. Jika suatu produk tidak dapat menyediakan bukti ilmiah yang memadai, Anda perlu lebih waspada terhadap klaim mereka.
2. Hati-hati dengan Istilah yang Rumit
    Istilah ilmiah yang rumit seperti “perbaikan DNA” atau “pengaktifan sel kulit” sering digunakan untuk memikat konsumen. Produk topikal tidak dapat memberikan efek signifikan pada DNA atau sel kulit, menurut artikel di Journal of Investigative Dermatology (2022) .
3. Teliti Daftar Bahan
    Pastikan Anda selalu memerikshan aktif dalam produk. Hindari produk yang terlalu mengandalkan istilah pemasaran tanpa penjelasan ilmiah tentang cara kerja bahan tersebut. Artikel di British Journal of Dermatology (2020) menyarankan untuk fokus pada bahan yang telah terbukti efektif secara klinis, seperti niacinamide, asam hialuronat, dan retinoid .


Mengapa Transparansi dalam Skincare Penting?
    Transparansi adalah aangat penting dalam membangun kepercayaan konsumen. Merek yang bertanggung jawab akan memberikan informasi yang jelas tentang manfaat dan batasan produk mereka. Menurut laporan dari Global Cosmetic Industry (2022), konsumen semakin menuntut transparansi dalam formulasi produk, dan mereka cenderung memilih merek yang memberikan informasi yang jujur dan realistis .


    Transparansi juga mencakup kejelasan tentang berapa lama waktu yang diperlukan ut hasil nyata, serta memberikan peringatan tentang potensi risiko yang terkait dengan penggunaan produk.


Kesimpulan: Jadilah Konsumen yang Cerdas
Perawatan kulit adalah investasi jangka panjang. Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya. Sebagai konsumen, Anda harus lebih kritis dalam menilai klaim produk skincare. Jangan mudah tergiur oleh janji-janji yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Teliti bahan-bahan yang digunakan, periksa bukti ilmiah yang ada, dan pastikan produk yang Anda pilih didukung oleh uji klinis yang sah. Ingat, hasil terbaik sering kali datang dengan konsistensi, kesabaran, dan penggunaan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.


di dalam News
Skincare Overclaim: Hindari Perangkap Janji Palsu!
DIVA 22 Oktober, 2024
Share this post
Label
Whatsapp Us
-->