BeautyAI: Revolusi Kecantikan atau Ancaman Privasi?
19 Mei, 2025 oleh
BeautyAI: Revolusi Kecantikan atau Ancaman Privasi?
DIVA
  

    Bisakah AI menjadi alternatif dalam perawatan kecantikan profesional? di era digital ini, perkembangan Artificial Intelligence (AI) memainkan peran yang sangat penting dan terus mengalami kemajuan pesat, memberikan berbagai kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya terbatas pada sektor digital kreatif atau pendidikan, AI juga mulai merambah di dunia kecantikan. BeautyAI—Teknologi berbasis AI yang digunakan untuk menganalisis, merekomendasikan dan memberikan personalisasi kosmetik maupun skincare—, dengan teknologi ini brand kecantikan dapat lebih baik dalam memahami kebutuhan konsumen, mendeteksi tren di pasar, dan merancang solusi yang lebih efektif. 

    Namun, dibalik kecanggihannya muncul kekhawatiran apakah teknologi ini menjaga privasi pengguna?. BeautyAI bekerja dengan mengumpulkan dan menganalisis data wajah serta kebiasaan pengguna. Jika data ini tidak dikelola dengan baik, bisa saja menjadi ancaman bagi keamanan dan kebebasan individu. Bagaimana sebenarnya BeautyAI diterapkan, dan tantangan apa saja yang menyertainya? Mari kita bahas lebih lanjut!

Penerapan Beauty AI
    Dalam industri kecantikan, teknologi Beauty AI telah membawa berbagai inovasi yang memberikan kemudahan dan pengalaman yang lebih personal bagi pengguna. Beberapa penerapan yang digunakan, diantaranya adalah
1. Virtual Try-on, Dokter mungkin sudah familiar dengan penerapan AI yang satu ini. Banyak brand kosmetik menggunakan AI untuk memudahkan pengguna dalam pemilihan produk sebelum membelinya seperti pemilihan shade foundation, lip product, blush. Hal ini memudahkan pengguna karena dapat menyesuaikan dengan wajah pengguna. Selain itu juga, virtual try-on turut meningkatkan kehigienisan karena pengguna tidak perlu melakukan kontak langsung dalam mencoba produk, sehingga lebih aman dan bersih.

2. Rekomendasi personal, AI dapat menganalisa tipe kulit pengguna, tone wajah dan lainnya sehingga dapat merekomendasikan skincare yang sesuai dengan pengguna. Teknologi ini membantu pengguna menemukan produk yang lebih cocok tanpa proses trial and error produk yang memakan waktu dan biaya

3. Analisis prediktif, industri kecantikan dapat menganalisis tren dan perilaku konsumen. Sehingga, dapat memprediksi tren di masa depan serta dapat membantu Industri Kecantikan dalam pengembangan produk agar lebih efisien.

Tantangan yang Dihadapi oleh Industri Kecantikan dengan Penerapan BeautyAI
    Namun, di balik berbagai kebermanfaatan dari BeautyAI tentunya akan ada berbagai tantangan atau isu yang muncul. Menurut Sunil Hegde, dkk dalam penelitiannya tentang “A Study on the use of AI (Artificial Intelligence) in Beauty Industry in India” tentunya akan ada kendala atau tantangan di masa depan seperti : 
1. Isu privasi, BeautyAI memerlukan face recognition yang menjadi concern bagi pengguna karena data wajah dan berbagai informasi pribadi pengguna disimpan dan digunakan. Tentunya, pengguna takut akan penyalahgunaan informasi pribadi dan berharap adanya regulasi terkait penggunaan AI
2. Bias, AI bekerja sesuai dengan data yang diberikan. Jika data tersebut tidak mencakup semua ras, jenis kulit, dan sebagainya, maka jawaban yang diberikan dari AI kepada pengguna bisa menjadi bias. Karena bisa saja tidak sesuai dengan kondisi pengguna tertentu.
3. Biaya, tentunya pengembangan AI dalam industri kecantikan akan memerlukan biaya yang sangat besar. Sehingga, kemungkinan belum bisa diterapkan pada semua brand terkait BeautyAI ini.

Kolaborasi AI dan Dokter Kecantikan: Sinergi untuk Solusi yang Lebih Baik
    Dalam era digital yang terus berkembang ini, dokter kecantikan dan brand skincare mulai memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan, seperti analisis kulit maupun konsultasi online. Di Indonesia, beberapa klinik kecantikan telah mengadopsi teknologi AI untuk menganalisis kondisi kulit secara lebih akurat dan personal, salah satunya adalah klinik ERHA. Inovasi ini memungkinkan pelayanan yang lebih cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. 

    Namun, walaupun menggunakan teknologi AI, keterlibatan profesional tetap menjadi faktor kunci dalam pengembangan produk dan perawatan. Dokter kecantikan memiliki pemahaman yang mendalam tentang kondisi kulit, kesehatan, dan kebutuhan medis, yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh AI. AI mungkin dapat memberikan rekomendasi yang sangat berguna berdasarkan data dan analisis, namun keputusan akhir terkait dengan kesehatan kulit atau perawatan medis tetap harus melibatkan keahlian profesional. 

    Kolaborasi antara teknologi dan profesional medis akan memastikan bahwa produk dan perawatan kecantikan yang dikembangkan tidak hanya efektif, tetapi juga aman dan sesuai dengan kebutuhan individu. Dengan demikian, meskipun AI memiliki potensi besar untuk mengubah industri kecantikan, peran dokter kecantikan tetap sangat penting dalam menciptakan solusi yang aman, efektif, dan berbasis pengetahuan medis yang tepat.

Referensi : 
Hegde, S. S., Elias, S., Arora, S. R., Adlakha, S., Garg, N., & Kant, T. (2023). A Study on the use of AI (Artificial Intelligence) in beauty industry in India. Int. J. Res. Publ. Rev, 4(4), 2936-2941.

di dalam News
BeautyAI: Revolusi Kecantikan atau Ancaman Privasi?
DIVA 19 Mei, 2025
Share this post
Label
Whatsapp Us
-->